Jumat, 12 April 2013

Nyata dan tak terjamah!


Kepadamu yang enggan aku sebutkan namanya. Dalam keadaan yang tidak terduga Tuhan punya cara sendiri untuk mempertemukan kita. Akan ada saatnya mata kita bertemu, langkah kita terhenti dan bibir kita saling membisu, dalam hitungan detik, sebelum pada akhirnya saling menyapa. Entah sapaan seperti apa yang aku harapkan. Ahh tidak! Bukan diharapkan. Hanya sekedar menginginkan. Dia! Pria berblazer hitam dengan handsfree ditelinga memang terkesan sombong. Berjalan terburu-buru dan enggan memperhatikan situasi.  Tapi keangkuhan itu menutup kemungkinan rapat-rapat untuk kita saling bertukar sapa. Inilah hal absurd yang aku tau. Nyata dan tak terjamah. Semua mengalir tanpa rencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar