Pelan-pelan dia masuk
dan melewati ku begitu saja. Ahh, aku tidak terlalu peduli pada orang-orang
itu. Karyawan dari salah satu partner bos ku memang sering mampir ke kantor. Barang kali untuk mengambil peralatan kerja
nya, begitu pikirku.
Sekali lagi ia melewati
ku, dia berhenti didepan meja kerja ku dan tersenyum. Lalu aku ? yak, aku hanya
diam terheran. Dia masih didepanku dan berkata “sudah sarapan ?” aku menjawabnya “yaa sudah”. Setelah itu dia tersenyum kembali kemudian berlalu. Dan
aku cuma menggelengkan kepala tanpa mengerti apa maksudnya.
Sejam dua jam berlalu
hingga jam break pun tiba. Ini sama saja bagi ku. Jam kerja dan jam break tidak
ada beda, dan aku masih seperti tadi, terfokus pada layar monitor ini. Pria itu
datang lagi dan melewatiku. Pria berkulit putih, bermata sipit, berambut pirang
dan tidak berkewarganegaraan Indonesia itu kembali menyapa. Kali ini dia tidak
hanya berdiri tapi duduk didepan mejaku. Dia mulai menanyai ku tentang apa
saja. Percampuran bahasanya antara melayu dan inggris sedikit sulit aku pahami,
ditambah lagi lidahnya kental bergaya bahasa orang-orang cina pada umumnya. Sedikit
bercerita lalu tersenyum hingga pada akhirnya bertukar nomor handphone.
Pada pertemuan itu juga
dia mengajakku holiday tepat pada
perayaan Paskah dan aku menolaknya. Kecewa itu jelas terlihat padanya. Dia melihat
ku tersenyum lalu berkata “oke, next time
I harap you bisa”. Dan dia kembali berlalu.
“I
shouldn't have walked away, I would've stayed if you said, We could've made
everything OK” alunan Maria Carey menyadarkanku yang
masih termangu.
One
new message..
Sender:
Wong (Mobile: +628-127655-xxx)
Nice to meet you J
Aku hanya tersenyum dan
berlalu.
wahh..asik donk di ajak liburan.. :P
BalasHapushahah :p but i'm afraid --"
Hapusloh takut kenapa...??
BalasHapus